{SEQUEL} Rain Sound

Gambar

Author : Aprilia SaphhireBlue  {@April_Apple93}

Cast :

  • Cho Kyuhyun (SJ)
  • Kim Young Hee (OC)
  • Lee Sung Yeol (Infinite)

Title : Rain Sound Sequel

Genre : Romance                                                

Rating : PG 15

Length : Oneshot

Terima kasih yg sudah baca fanfic gajeku sebelumnya,Karena banyak yang minta sequel aku berusaha buat, semoga suka. Happy ending or sad ending??  Silahkan tebak dan baca sendiri…Happy Reading And please Coment J Gamsahamnida…

***

Bahkan jika kau menggodaku dengan mengatakan ini bodoh, aku tak bisa membalikkan hati ini…

SHINee – Selene 6.23

***

Youngie-ah aku harap kau bisa  bahagia dan jangan terus menoleh kebelakang,lupakanlah aku!”

Beberapa minggu telah berlalu semenjak kejadian itu, tapi kata –kata Kyuhyun terus mengiang ditelingaku tidak bisa aku lupakan 

Ini gila!! Mengapa ia mengatakannya kata – kata itu padaku? Apa begitu terlihat jelas? Atau jangan – jangan di keningku terdapat tulisan bahwa aku masih mencintainya dan masih berharap padanya. Mustahil..!!

Selama ini  bukannya aku tidak berusaha untuk melupakannya dan membuka hatiku untuk yang lain, aku sudah melakukan segala cara..tapi entah mengapa setiap aku melihat namja yang sedang berkencan denganku aku selalu melihat wajah Kyuhyun disana. Namja itu selalu berubah menjadi Kyuhyun. Kalau semua itu sudah terjadi aku hanya bisa tertegun menatapnya dengan mulut sedikit menganga, dan tentu saja namja itu pasti akan pergi dan menganggapku wanita gila.

Hidupku benar – benar menyedihkan..bagai punduk yang merindukan sang bulan.

Langkahku terhenti tepat disebuah butik langgananku, aku menutup payung yang sedari tadi aku kenakan karena hujan sampai saat ini masih turun. Kurasa langitpun tau aku sedang bersedih hati makanya ia mewakiliku untuk menangis dengan menurunkan hujannya.

Saat masuk kedalam butik aku sudah disambut oleh senyuman Jang Mi eonni, pemilik butik ini. Aku memanggilnya eonni karena kami memang cukup akrab dan aku adalah pelanggan setia butiknya, dia sudah hapal sekali padaku.

“Eo Young Hee-ah waseo? Kau datang untuk mengambil dress pesananmu?”

“Ne eonni. Apa sudah selesai?”

“Sudah akan aku ambilkan duduklah dulu. Memang agak sedikit repot aku sedang melayani pelangganku yang sedang fitting baju pengantin!”

“Gwenchana aku bisa menunggu”

“Baiklah tunggu sebentar ya!”

Aku mengangguk dan tersenyum pada Jang Mi eonni lalu duduk disalah satu sofa didekatku. Tidak jauh dari tempatku aku bisa melihat dua wanita paruh baya yang sepertinya sedang menunggu tirai didepan mereka terbuka, mungkin anak- anak mereka sedang mencoba gaun pengantin karena yang kutahu tempat bertirai itu memang digunakan untuk mencoba gaun pengantin. Wajah dua ahjuma itu terlihat tidak sabar dan antusias.

Aku hanya tersenyum melihat mereka, membayangkan mungkin wajah eomm ku akan sama seperti wajah 2 ahjuma itu jika aku sedang mencoba gaun pengantinku. Tapi semakin lama semakin aku perhatikan rasanya aku pernah melihat salah satu dari ahjuma itu, terasa familiar tapi aku lupa pernah melihatnya dimana.

Dan saat tirai itu terbuka ingatan itupun kembali, Siapa ahjuma itu dan kenapa terasa familiar untukku. Dia adalah ibu Kyuhyun dan aku bahkan bisa melihat Kyuhyun didalam tirai yang sudah terbuka lengkap dengan tuxedo yang ia kenakan lalu tirai disebelahnya terdapat gadis itu.

Tampaknya mereka akan menikah dan aku hanya bisa melihatnya dari sudut ruangan ini.

Kyuhyun tampak tersenyum kepada ibu dan calon ibu mertuanya lalu melayangkan tatapan kagum dan terpesona pada gadis itu.

Menyakitkan..kenapa aku harus melihat moment seperti ini? Yang jelas-jelas tidak sama sekali membahagiakan untukku. Aku seperti terombang ambing dalam lautan yang dipenuhi oleh jarum. Kemanapun aku pergi,aku akan merasakan rasa sakit itu.

Aku menghela nafas berat dan memalingkan wajahku kearah lain, berharap Kyuhyun tidak menyadari keberadaanku. Haruskah aku pergi dari sini? Tapi bagaimana dengan dress pesananku? Aku malas kembali kemari lagi bagaimana jika saat itu juga Kyuhyun ada disini lagi? Kalau itu memang terjadi kita memang benar-benar jodoh dalam situasi yang bodoh.

Sebaiknya aku ketoilet saja membasuh wajahku atau tidur saja sekalian disana agar saat keluar dari toilet nanti aku sudah tak melihatnya lagi.

***

Aku melihat wajahku didalam cermin toilet itu. Tertegun karena ingatanku kembali ke masa 3 tahun yang lalu saat aku dan Kyuhyun berpisah, tepatnya saat dia memutuskan hubungan kami.

aku sudah tidak bisa lagi denganmu..kita berpisah saja!!’

Saat itu aku bertanya tanya apa aku berbuat salah padanya  sampai- sampai ia ingin berpisah denganku? Dan pertanyaanku pun terjawab setelah beberapa minggu kemudian aku melihat Kyuhyun berjalan mesra dengan gadis itu, dihalaman kampus kami tepat didepanku tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Brengsek!! Rasanya aku ingin sekali menamparnya..tapi aku tak bisa melakukannya. Dan sekarang bahkan dia akan menikah dengan gadis itu? Lalu bagaimana denganku? Rasa sesak itu kembali menghimpit dadaku rasanya seperti mencekik leherku sampai mati.

Aku membasuh wajahku dan segera keluar dari toilet. Sebaiknya aku pulang saja  aku sudah tidak sanggup disini lagi. Saat aku menutup pintu toilet dan berbalik jantungku hampir copot rasanya, bagaimana tidak saat ini Cho Kyuhyun si brengsek itu berdiri tepat dihadapanku dengan senyuman evilnya.

***

Saat ini aku dan Kyuhyun berada di kafe yang sama dengan saat terakhir kami bertemu dihari hujan. Duduk berhadapan ditemani coklat hangat dan cappucinno minuman kesukaan Kyuhyun. Miris sekali aku bahkan masih mengingat apa minuman favoritnya!

Ia hanya menatapku dalam diam seolah -olah sedang memeriksa apa ada yang hilang dari wajahku, membuatku salah tingkah dan aku tidak tahan masuk dalam situasi seperti ini.

“Mwoya kenapa menatapku seperti itu?” ucapku salah tingkah

“Kau tidak berubah Youngie!” ucapnya sambil tersenyum

Aku tertegun menatapnya. Apa yang tidak berubah dariku, apa jangan jangan benar benar ada tulisan dikeningku tentang bagaimana perasaanku padanya? Bodoh!

“Kau..akan menikah?” tanyaku sambil menundukan kepalaku dan meraih coklat hangat yang berada dihadapanku,merasakan hangatnya berharap hangat itu akan sampai kedalam hatiku yang sedang teluka kembali karena namja didepanku ini.

“Menurutmu? Aku akan menikah atau tidak?”  jawabnya santai

Jawaban seperti apa itu? Membuatku tambah kesal saja. Dia seperti sedang bermain-main denganku lewat kata-katanya, aku bertanya kenapa dia malah balas bertanya.

“Kyuhyun-sshi sebenarnya mengapa kau mengajak ku kemari? Aku sudah tidak ingin berbicara denganmu apa lagi melihatmu!”  ucapku kesal

“Wae? Kau cemburu padaku, kau tidak suka melihatku bersama Hanna? Karena kau masih mencintaiku bukan!”  Skak matt!! Apa jangan- jangan Kyuhyun mempunyai kemampuan seperti Park Soo Ha di drama I Hear Your Voice? Bisa membaca pikiran seseorang lewat matanya?

“Mwo? Micheoseo!! Sebaiknya aku pergi!!”  aku hendak beranjak dari dudukku tapi tangan Kyuhyun menahanku. Ia memberikan amplop berwarna ungu dengan pita yang sangat cantik. Aku tau apa isi amplop ini..undangan pernikahan.

“Datanglah! Aku akan marah jika kau tidak datang!”  ucapnya sambil tersenyum padaku.

Bagaimana bisa dia tersenyum padaku ketika menyerahkan undangan itu padahal dia jelas-jelas tau bagaimana perasaanku padanya? Rupanya dia benar-benar ingin melihatku hancur berkeping keping tak bersisa. Dan bahkan dia mengundangku secara khusus seperti ini untuk datang kepernikahannya..Namja tak berperasaan!!

Aku tidak menjawabnya dan langsung pergi dengan cepat dari tempat itu, undangan pernikahanya aku genggam dengan erat bahkan meremasnya sampai tak berbentuk lagi. Setelah sampai diluar café aku membuang undangan itu ketempat sampah dengan kasar.

***

Malam ini rasanya aku tidak bisa tidur, semua fikiranku penuh oleh Kyuhyun. Bukankah seharusnya aku melupakannya mengingat dia akan menikah, menjadi milik orang lain selamanya, memberikan cinta dan kasih sayangnya hanya untuk gadis itu seorang.

Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Kenapa aku masih begitu mencintainya. Ini benar benar tidak adil..karena hanya aku yang merasakannya, dan hanya aku yang menderita.

Ting Tong..Ting Tong..

Suara bel apartemenku berbunyi. Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini? Aku pun bangkit dari tempat tidurku, lalu keluar dari kamar dan menghampiri pintu. Saat aku mengecek intercom tidak terlihat siapapun yang berdiri diluar tapi yang lebih aneh kenapa belnya terus menerus berbunyi.

Akhirnya dengan penasaran aku membuka pintu apartemenku..tepat setelah terbuka seseorang langsung jatuh menimpaku. Aku sangat terkejut apalagi setelah menyadari bahwa dia seorang pria, kepalaku langsung berpikir yang macam-macam. Jangan-jangan dia seorang ahjushi mesum yang tengah mabuk.

Sepertinya dia pingsan karena tidak ada gerakan apapun yang kurasakan dari orang ini. Kubalikan saja tubuhnya yang sedari tadi menimpaku, mataku langsung terbelalak ketika menyadari bahwa orang itu adalah Kyuhyun dan bau alcohol langsung saja tercium oleh hidungku. Dia mabuk dan tak sadarkan diri, Aku langsung menghampirinya dan mencoba membangunkannya.

“Kyuhyun sadarlah kenapa kau bisa berada disini?” aku mengguncang-guncangkan tubuhnya tapi ia tak mau bangun juga apalagi merespon. Akhirnya dengan terpaksa aku menyeret tubuhnya dan membaringkanya disofa.

Dimalam hujan seperti ini mengapa ia mabuk dan datang keapartemenku?apa dia ada masalah? Masalah apa dia bahkan akan menikah..pernikahan seharusnya membahagiakan bukan?

Aku duduk disampingnya dan menatap wajahnya yang selama ini aku rindukan itu, dia terlihat tampan sangat tampan. Tanpa aku sadari aku menyentuh wajah pucat putih susunya, hidung mancungnya, kedua matanya yang terpejam, keningnya yang basah oleh keringat aku seka.

Kau masih terlihat sama seperti dulu, yang berbeda hanyalah hatimu yang bukan untukku lagi. Aku merindukan caramu saat melihatku, genggaman tanganmu yang selalu hangat, pelukanmu yang begitu menjagaku..kenapa kau meninggalkanku? Dan sekarang untuk apa kau kemari?

Sebaiknya aku membuatkan minuman pereda mabuk untuknya. Agar saat dia sadar nanti, dia bisa segera pergi dari sini..aku tidak sanggup melihatnya lagi lebih dari ini.

Saat aku kembali dengan segelas minuman itu..Kyuhyun tiba-tiba saja menghilang, dia tidak ada ditempatnya saat berbaring tadi yang terlihat hanya jaket hitamnya yang basah karena hujan. Kemana dia?

Aku pun segera mencarinya kesetiap ruangan dan berhasil menemukannya didalam kamar mandiku..dia muntah-muntah. Dengan cepat akupun menghampirinya dan menepuk nepuk punggungnya.

“Kau baik-baik saja?”  tanyaku cemas sambil berjongkok disampingnya yang kini sudah terduduk lemas.

“Kepalaku pusing Youngie..aku ingin berbaring!” ucapnya lemah

“Baiklah aku akan membantumu!”

Akupun membantunya berjalan. Dia terlihat lemas aku tidak tega melihatnya. Segera saja ku dudukan ia disofa lalu akupun berlari kedalam kamarku dan mengambil kasur lantai yang berada didalam lemariku. Kasur lipat itu aku gelar dan membaringkan Kyuhyun disana.

“Bajumu basah. Kau harus menggantinya nanti kau sakit..aku akan mengambilkannya!”

“Anni..tetaplah disini!! Temani aku!”

***

Saat ini aku dan Kyuhyun duduk diam membisu, sepertinya mabuknya sudah hilang dan mungkin sekarang dia sadar bahwa sekarang ia berada diapartemenku. Ia tampak mengedarkan pandanganya, menyusuri setiap detail apartemenku.

“Kenapa kau kemari?”

“Siapa namja yang berfoto bersamamu itu?” dia tidak menjawabku malah bertanya seperti itu sambil menunjuk salah satu foto yang terpajang disana. Fotoku dan Sung Yeol.

“Itu bukan urusanmu, yakk!! Jawab aku kenapa kau bisa kemari?”

“Molla, aku hanya menuruti apa kata hatiku! Young Hee-ah siapa namja itu? Apa dia kekasihmu?”

“Siapa pun dia apa pedulimu? Bukankah kita sudah berakhir? Kita tidak perlu lagi mengetahui urusan masing-masing.”

“Youngie kau..masih marah padaku?”

Aku menatapnya tak percaya..marah? anni..aku hanya kecewa padanya karena dia melepaskan semuanya dengan begitu mudahnya..kisah kami selama 3 tahun itu.

“Berikan ponselmu!”  ucapku sambil mengulurkan telapak tanganku padanya.

“untuk apa kau meminta ponselku?”

“Untuk menghubungi calon istrimu bahwa kau berada disini dalam keadaan setengah mabuk dan tengah mengacau diapartemenku”  ucapku kesal setengah berteriak

“Young Hee-ah..kau..”

“Wae? Kau pikir aku tidak bisa melakukannya? Aku akan memintanya untuk membawamu pergi, lagi pula untuk apa kau kemari? Bukankah kau sendiri yang memintaku untuk melupakanmu..kau benar-benar membuatku seperti orang bodoh. Pergilah!!”

“Young Hee-ah dengarkan aku..”

Kyuhyun mencoba memegang bahuku tapi aku menepisnya dengan kasar dan berdiri dari dudukku, dia pun ikut bangkit. Sekarang kami berdiri saling berhadapan. Kurasa ini akan menjadi pertengkaran kami yang kesekian.

“ Aku tidak mau mendengarkan apapun lagi darimu. Sebenarnya apa maumu. Kau pergi dan datang kembali dalam hidupku semaumu. Kau ingin menunjukan padaku bahwa kau bisa hidup bahagia tanpaku, kau bisa mencintai orang lain dan menikah dengannya. Lalu kau akan menertawaiku karna aku belum sebahagia kau,Geurae..kau berhasil!”

Aku menangis tidak bisa menahan emosiku yang selama ini terpendam, berteriak padanya dengan kesal. Kyuhyun melihatku dengan pandangan terluka, dia mendekatiku dan mencoba memelukku. Tapi aku mendorongnya dengan kasar.

“Jangan menyentuhku..puas kau sekarang melihatku seperti ini? Apa kau tau bagaimana hari-hariku setelah kau pergi meninggalkanku? Kau tidak akan mengerti karena kau tidak pernah merasakannya..nappeun namja!”  Aku terus menangis dihadapannya, meluapkan apa yang selama ini ingin aku katakan padanya. Aku tidak bisa berpura-pura tegar dihadapannya lagi dan ini mungkin adalah kesempatan terakhirku bertemu dengannya, setelah ini aku tidak akan pernah mau betemu dengannya lagi. Menghilang!!

“Young Hee-ah..”

“Apa kenangan kita selama 3 tahun itu tidak berarti apa-apa untukmu? Lalu selama ini kau menganggapku apa? Hanya sebatas angin yang melewatimu saja?”

“Mianhae Young Hee-ah..sungguh aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini..”

“Kkah..pergilah, jinja aku tidak ingin bertemu denganmu lagi..kkah!!”

Tangisanku semakin keras saja, Kyuhyun menatapku dengan matanya yang sudah memerah menahan air mata. Entah mengapa aku juga melihat begitu banyak luka dan penyesalan didalam matanya. Dia sepertinya juga terluka setelah mendengar kata – kataku, kau hanya merasa bersalah padaku bukan? Seperti perasaanmu saat membuang anjingmu ditengah hujan.

Ditengah tangisanku yang semakin pilu aku mendengar suara kunci apartemenku berbunyi. Seseorang tengah membuka pintu apartemenku dengan password, aku tau siapa yang datang. Karena hanya ada 2 orang yang mengetahuinya. Aku dan Sung Yeol.

“Aku pulang…”  Benar saja Sung Yeol yang datang ia langsung terkejut ketika melihatku menangis, segera saja ia menghampiriku dengan panik.

“Wae geurae? Kenapa menangis?”  Sung Yeol menatapku cemas, aku tidak menjawabnya dan terus menangis. Lalu pandangannya beralih pada Kyuhyun. Matanya memerah karena marah, dan menatap Kyuhyun dengan tajam.

“Dangsineun Nuguya (kau siapa)?” ucapnya penuh penekanan.

Mereka berdua berdiri berhadapan saling melemparkan tatapan tak suka, aku melihat Kyuhyun mengepalkan tangannya. Aku tau dia tak menyukai keberadaan Sung Yeol.

“Kau sendiri siapa huh?”

“Yakk! Aku bertanya padamu kenapa kau balas bertanya. Siapa kau berani beraninya membuatnya menangis. Kau apakan dia brengsek!”

Aku segera menghentikan Sung Yeol yang sudah meraih kerah kemeja Kyuhyun, dia tampaknya sangat marah dan akan memukul Kyuhyun. Aku harus menghentikannya, aku tidak ingin melihat dua orang yang aku sayangi ini berkelahi.

“Hentikan Sung Yeol..jebal!”  ucapku memohon

“Katakan kau apakan dia huh..!”  Sung Yeol masih saja menatap Kyuhyun dengan tajam, tapi Kyuhyun memilih diam hanya tatapannya saja yang mengartikan bahwa dia menahan segala rasa didalam hatinya.

“Sung Yeol hentikan..dan Kyuhyun-sshi  pergilah..kumohon pergilah!”  ucapku memohon padanya. Dia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Kau tidak dengar dia sudah menyuruhmu pergi..ppali kkah (cepat pergi)!”

Akhirnya dengan perlahan Kyuhyun berbalik, ia mengambil jaketnya yang berada di sofa lalu pergi dari apartemenku. Hatiku mencelos melihatnya, ini akan benar-benar menjadi akhir dari kami. Setelah ini aku tidak akan pernah melihatnya lagi. Selamanya.

“Itu Cho Kyuhyun kan? Kenapa dia datang kemari? Dan kenapa kau memberinya ijin untuk masuk? Micheoseo!!”  Sung Yeol menatapku kesal. Aku hanya bisa diam sambil terisak pelan dan  meraih tangannya.

“Sung Yeol-ah Mianhae!!”

“Noona geumanhae..lupakanlah dia!”  ucapnya tulus sambil meraihku kedalam pelukannya.

***

Hari ini aku menemani Sung Yeol mengerjakan tugas kuliahnya di sebuah kafe, Namja tinggi berkaca mata ini memang aneh, disaat yang lainnya lebih memilih mengerjakannya diperpustakaan dan lebih berkonsentrasi disana. Mengapa dia malah memilih tempat yang ramai seperti ini.

Karena bosan melihat mahasiswa kedokteran ini mengerjakan tugasnya tanpa mengajakku bicara, kualihkan pandanganku keluar jendela kafe. Sore ini langit tampak cerah dengan burung-burung yang berterbangan diatasnya. Tapi pemandangan itu tidak lagi mencerahkan hatiku..karena pemandangan kali ini yang kulihat membuat bunga yang ada dihatiku seketika layu.

Kyuhyun berjalan sambil bergandengan tangan dengan gadis itu diseberang jalan kafe ini. Mereka tampak menikmati suasana sore sambil melihat – lihat toko bunga yang sedang mereka singgahi. Sesekali gadis itu mengajak Kyuhyun bicara tapi ditanggapi singkat olehnya.

Yang membuatku tak mengerti adalah tatapan mata Kyuhyun yang tampak menahan kesedihan itu, dia terlihat terluka dan seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuat hatinya resah. Apa dia sakit hati dengan ucapanku kemarin? Atau tersinggung karena sikap Sung Yeol padanya?

Lamunanku buyar ketika tiba-tiba saja Sung Yeol menegurku, ia menatapku dengan pandangan heran dan ingin tau.

“Kenapa melamun? Apa yang kau lihat?”

“Anni..aku hanya sedang memikirkan sesuatu.” Aku menoleh kearah Kyuhyun berada tadi, tapi sekarang dia sudah tidak ada lagi disana.

“Memikirkan sesuatu?apa itu…jangan bilang bahwa kau sedang memikirkan Kyuhyun!”

Seketika aku menoleh kearah Sung Yeol kembali, Kali ini pun pikiranku tertebak oleh seseorang. aku memilih tidak menjawabnya hanya menunjukan senyuman masamku. Toh dia benar apa lagi yang harus kujawab.

“Noona sudahlah lupakanlah dia, bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa dia akan menikah? Tidak ada gunanya kau terus memikirkan namja itu!”

Ucapan Sung  Yeol yang sudah kudengar ratusan kali setiap melihatku murung karena Kyuhyun, dia sepertinya sangat mengkhawatirkanku.

“Haruskah aku mengenalkan temanku padamu? Bagaimana jika aku mengenalkan Myung Soo, dia tampan sekali, Atau Siwon Hyung saja dia sangat kaya, ah tidak Donghae Hyung saja..tapi dia akan menikah akhir minggu ini, aku lupa!”

Aku tersenyum geli melihat ekspresi Sung Yeol yang tampak lucu, barusan ia sangat antusias lalu tiba – tiba tertunduk lesu dengan bibir yang tampak cemberut.

“Tidak usah..aku tidak apa-apa karena aku masih memilikimu!” ucapku sambil tersenyum padanya, dia langsung menatapku dengan senyuman lebarnya.

“Benar noona masih memilikiku, aku akan berada disisimu dan menjagamu selamanya!” ucapnya bangga dengan sebelah tangan yang ia letakan didadanya tak lupa ia juga mengedip-ngedipkan kedua matanya.

“Hentikan..itu menjijikan”  Sung Yeol hanya terkekeh, kami tertawa bersama.

Benar selama ini hanya Sung Yeol yang menemani dan menjagaku. Aku sudah cukup bahagia dengan kehadirannya, setidaknya aku bisa melupakan Kyuhyun walau hanya sejenak.

“Ahh..noona tidak lupakan akhir minggu ini akan menemaniku kepesta pernikahan Donghae Hyung, kau sudah berjanji aku tidak mau ada penolakan”  aishh anak ini,semaunya sendiri saja.

“Arra,aku tidak lupa dan aku akan pergi”

“Bagaimana dengan dress nya? Kau sudah mengambilnya dibutik?”

Aku menjatuhkan sumpitku begitu saja ketika mengingat bahwa dress itu belum aku ambil karena saat itu aku menghindari Kyuhyun. Aku benar-benar lupa. Sung Yeol menatapku bingung.

“Ettoekhae aku belum mengambilnya..Sung Yeol-ah ayo cepat antar aku ke butik Jang Mi Eonni!”

“Aishh sifat pelupamu itu benar – benar…”

***

“Ahh akhirnya kau datang juga Young Hee-ah, kupikir kau lupa dengan dressmu ini!” ucap Jang Mi eonni sambil menyerahkan bungkusan dressku, akupun tersenyum dan menerimanya.

“Dia akan benar-benar melupakannya, jika bukan aku yang mengingatkannya!”  Sung Yeol menyindirku, dan aku menatapnya kesal. Kenapa dia harus membahasnya lagi. Jang Mi eonni hanya tertawa mendengarnya.

“Wahh cantik sekali!”  ucapan Sung Yeol yang tiba-tiba itu membuatku penasaran. Kualihkan tatapanku kearah yang sama, dan melihat sebuah gaun yang terpajang didekat kami. Itu kan gaun yang kemarin dipakai gadis Kyuhyun itu..Hanna.

“Noona jika kau yang memakainya kau pasti akan sangat cantik!”

“Hentikan jangan bergurau..aku tau gaun itu milik siapa?”  Ucapku lirih

“Kau mengenal Hanna, Young Hee-ah?” tanya Jang Mi eonni. Aku hanya tertunduk sambil tersenyum pahit, mengingat bahwa yang memiliki gaun itu adalah gadis yang dicintai oleh orang yang kucintai.

“Hanna-sshi sangat cantik ketika dia memakai gaun ini. Sayangnya calon suaminya tidak bisa datang untuk melihatnya!”

Aku menoleh dengan cepat kearah Jang Mi eonni. Apa yang barusan ia katakan tadi? Calon suaminya tidak bisa datang. Jelas-jelas saat itu aku melihat Kyuhyun bersamanya.

“Apa maksud eonni, minggu lalu saat Hanna mencoba gaun itu aku juga berada disana, dan jelas-jelas aku juga melihat calon suaminya juga disana!”

“Anni dia tidak datang dengan calon suaminya, aku yakin karena dia sendiri yang mengatakannya padaku”

“Lalu Kyuhyun? Aku melihat Kyuhyun disana!” ucapku tak mengerti

“Nama calon suaminya bukan Kyuhyun, tapi Lee Donghae..itu yang kutahu. Kau lihat saja undangannya. Ini!”

Jang Mi eonni memberikan undangan berwarna ungu itu padaku, undangan yang sama persis dengan yang Kyuhyun berikan padaku. Waktu itu aku sama sekali tidak melihatnya, aku langsung membuangnya. Dan benar saja didalam undangan itu tidak ada nama Kyuhyun sama sekali, yang menikah adalah Hanna dan Lee Donghae.

“Jadi gaun ini milik calon istri Donghae Hyung?”

“Lalu mengapa Kyuhyun mencoba Tuxedo saat itu?”

“Kurasa dia akan memakainya diacara lain, ahh ia.. Kyuhyun-sshi memberikanku ini. Dia hanya mengatakan ‘berikan note ini pada gadis yang akan mengambil dress ini’. Kufikir dia berbohong dan ingin berkenalan denganmu, tapi ternyata kau benar-benar mengenalnya?”

Segera kuambil kertas kecil yang Jang Mi eonni serahkan padaku, dan dengan hati berdebar aku membaca tulisan tangan Kyuhyun itu.

Temui aku hari sabtu malam diatas atap apartemenmu, aku akan menunggumu sampai kau datang..

Cho Kyuhyun

Sabtu malam? Itu hari ini. Apa Kyuhyun masih menungguku?

“Kau tau Young Hee-ah, aku melihatnya saat Kyuhyun menatapmu yang hendak ketoilet saat itu. Dia tampak sumringah seolah-olah telah menemukan harta karun yang hilang ratusan tahun lalu.”

Hatiku mencelos mendengar ucapan Jang Mi eonni itu. Benarkah Kyuhyun melakukan hal itu padaku?

“Eonni aku harus pergi sekarang terima kasih untuk semuanya, Sung Yeol-ah jangan khawatirkan aku. Aku akan segera pulang ne!”

“Yakk noona eoddiga??”

***

Rasanya lantai 23 atap apartemenku itu terasa sangat jauh walaupun aku sudah menggunakan lift. Perasaan cemas dan berdebar bercampur aduk dalam hatiku. Terlebih saat mengingat bahwa Kyuhyun tidak menikah dan ingin menemuiku. Apa yang akan dia katakan padaku? Mungkinkah dia…

Akhirnya aku sampai dan segera berlari membuka pintu yang terhubung langsung keatap. Saat aku membukanya tidak ada siapa-siapa disana, gelap dan sepi. Aku menjatuhkan tas yang tadi kubawa, tubuhku lemas dan rasanya kecewa tidak melihat Kyuhyun disini. Aku terlambat.

“Akhirnya kau datang!”

Kutolehkan kepalaku keasal suara itu dan menemukan Kyuhyun tengah tersenyum manis kepadaku. Dia memakai tuxedo yang kulihat saat ia mencobanya dibutik, terlebih ia juga  membawa seikat bunga di tangannya. Dia masih disini!!

“Mungkin bunga mawar adalah lambang cinta, tapi aku memberikan bunga Daisy untukmu sebagai lambang kesetiaan cintaku padamu!” Ucapnya sambil menyerahkan bunga daisy itu padaku.

Aku menerimanya dengan terharu, rasanya seperti mimpi Kyuhyun melakukan ini padaku. Dia masih mencintaiku dan kini aku juga melihat dari matanya begitu banyak cinta yang siap ia berikan untukku.

“Apa maksud dari semua ini? Kau tidak menikah?”

“Tentu saja aku akan menikah, itu semua tergantung dari jawabanmu untukku!”

Aku menatapnya dengan mata berkaca-kaca, rasanya aku belum mengerti dan belum percaya.

“Maafkan aku untuk semua ini. Kau salah paham dan aku berusaha untuk menjelaskannya padamu. Tapi kau tidak mau mendengarkanku.”

“Kalau begitu jelaskan sekarang!” Kyuhyun tampak menunduk lalu kembali menatapku dengan tatapan sendu, dia sepertinya berharap aku bisa mempercayainya saat ini.

“Sebenarnya 3 tahun yang lalu saat aku memutuskan mengakhiri hubungan kita itu bukan karena Hanna. Dia adalah adik sepupuku yang memang sangat dekat denganku. Selama ini dia tinggal di London dan saat ia berlibur kemari dia mengajaku untuk kuliah bersamanya disana. Tadinya aku menolak karena itu artinya aku harus berpisah denganmu. Tapi saat mengingat masa depan kita nanti, aku merasa masih belum pantas untuk mendampingimu. Maka dari itu aku memutuskan untuk ke London”

“Dengan mengakhiri hubungan kita? Kita masih bisa berhubungan dalam jarak jauh, aku pasti akan menunggumu..kau tidak mempercayaiku kan?”

“Bukan seperti itu. Saat itu aku hanya ingin lebih focus pada kuliahku dan sekaligus untuk menguji hati kita, apakah masih sama seperti dulu kau masih mencintaiku atau tidak walaupun sudah lama berpisah. Aku berjanji pada diriku sendiri jika kau masih mencintaku aku ingin memintamu kembali bersamaku”

“Kau egois. Selalu memutuskannya sendiri tanpa bicara padaku!”

“Karena itu menurutku adalah jalan terbaik!”

“Ne itu menurutmu. Apa kau tau bagaimana aku selama ini? Aku seperti orang bodoh yang masih mencintai mantan kekasihnya yang akan menikah tanpa tau apa-apa!” teriakku kesal. Kyuhyun tampak terluka dia meraih tanganku.

“Keureonikka maafkan aku Youngie. Aku juga masih mencintaimu, tidak bisakah kita kembali bersama?”

Aku menatapnya dalam diam. Semuanya masih terasa mengejutkan, aku tidak tau harus seperti apa? Bahagia? Sedih? Semuanya terasa campur aduk. Tapi perasaan yang mendominasi saat ini adalah aku bahagia karena dia kembali kesisiku.

“Wae? Kau tidak bisa bersamaku lagi? Apa karena namja yang tinggal bersamamu itu? Jadi dia benar-benar kekasihmu dan kau bahkan tinggal bersamanya juga?”

“Dia adikku!! Kau taukan ayahku sudah lama meninggal. Dua tahun lalu ibuku menikah lagi dengan ayah Sung Yeol. Dia adik tiriku, saat ini dia sedang kuliah dan tinggal bersamaku karena orang tua kami tinggal di Jepang!”

Dia tampak tersenyum cerah lalu langsung memelukku begitu saja.

“Jinja rasanya aku hampir mati ketika melihat namja itu masuk kedalam apartemenmu terlebih begitu banyak fotomu bersamanya disana. Rasanya aku hampir gila memikirkan kau tinggal bersama namja itu!”

“Kau pikir aku gadis seperti apa yang tinggal bersama namja tanpa menikah? Sungguh Sung Yeol adalah adikku walaupun kami saudara tiri tapi aku dan dia saling menyayangi seperti saudara kandung.”

“Arra..jadi kau maukan menerimaku lagi?” tanyanya sambil melepaskan pelukan kami. Aku tidak menjawabnya dan lebih memilih berjalan dan berdiri didepan tembok pembatas atap ini.

“Kenapa saat kita bertemu kembali dikafe itu kau malah berkata padaku untuk melupakanmu? Sungguh aku tak mengerti kenapa kau mengucapkan itu, kau bahkan pergi begitu saja dan langsung memeluk Hanna.” Tanyaku penasaran. Kyuhyun mendekatiku lalu memeluk pinggangku dari belakang. Nafasnya terasa mengelitik dileherku. Hatiku berdebar rasanya.

“Itu karena aku sedang mengujimu. Aku ingin tau apa kau masih mencintaiku atau tidak. Saat aku meninggalkanmu dikafe kau menangis bukan? Aku tau jika kau sudah menangis itu artinya kau menginginkan sesuatu tapi kau tidak bisa mendapatkannya. Karena terlalu bahagia saat mengetahui perasaanmu masih sama padaku aku langsung memeluk Hanna.”

“Kau percaya diri sekali bahwa aku menangis karena aku masih menginginkanmu saat itu!”

“Tentu saja karena itu tertulis jelas dikeningmu!”

Aku langsung berbalik menghadapnya dengan terkejut, benarkah ada tulisan seperti itu dikeningku. Kyuhyun malah memeluk pinggangku semakin erat lalu mendaratkan kecupan-kecupan ringan dibibirku. Sambil tersenyum dia berbisik padaku.

“Kau sangat manis Youngie, rasanya aku ingin memakanmu!”

Aku mencubit kedua pipinya dengan gemas, dia merintih kesakitan. Rasakan siapa suruh kau terus mempermainkanku.

“Aww Young Hee itu sakit sekali!” Ringisnya.

Akhirnya aku melepaskan cubitanku, lalu mengalungkan kedua tanganku dilehernya. Aku mencium kedua pipinya yang tadi kucubit. Kami bertatapan untuk beberapa saat hingga akhirnya bibir kami bertemu dalam ciuman yang lembut. Itulah cara kami mengungkapkan cinta kami sama seperti dulu. Lewat ciuman itu kami seperti mengungkapkan kerinduan dan cinta yang kami rasakan selama ini.

“Saranghae..”

“Nado saranghae oppa!”

“Akhirnya kau memanggilku ‘oppa’ lagi. Rasanya telingaku sakit saat kau memanggilku ‘Kyuhyun-sshi’!”

Aku terkekeh mendengarnya lalu kembali berbalik mengadap pemandangan kota Seoul yang tampak indah dengan lampu-lampunya. Kyuhyun masih memelukku dari belakang.

“Akhirnya aku merasakan kehangatan ini lagi setelah tiga tahun ini aku kedinginan tanpamu!”

Aku tersenyum mendengar ucapannya, dia semakin mengeratkan pelukannya padaku. Ya Tuhan aku sangat bahagia saat ini. Kyuhyun kembali menjadi milikku. Dia kembali bersamaku rasanya aku seperti memilki dunia ini.

“Ku harap hari ini tidak turun hujan!”

“Wae?” tanyaku

“Karena itu merusak suasana saja. Kenapa setiap kita bersama selalu turun hujan aku masih ingin bersamamu seperti ini!”

“Sepertinya doamu tdak terkabul! Lihat hujan mulai turun rintik-rintik!” ucapku sambil mengadahkan tanganku kedepan merasakan gerimis hujan yang mulai turun.

“Aishh..!!”

Aku terkekeh geli mendengar umpatannya. Anggap saja hujan yang turun kali ini adalah tangisan terharu bahagia dari langit untuk kami.

THE END

***

Maaf kalo kepanjangan atau ceritanya ga seperti harapan kalian. Aku memang masih banyak kekurangan. Terima Kasih sudah membaca J

127 komentar di “{SEQUEL} Rain Sound

  1. trnyta cma slh phm doangg toh.. kyuhyun jg ngslin jd orng.. tp romantiis bngett kyuhyun nnglin yoongie buat msa dpn mrkaa.. ahh hjan ekspresi yoongie jgaa trnyta haha^^
    sukses slalu authornim^^

  2. dan hujan pula yg mempersatukan mereka kembali…
    ending nya sweet bgt… terharu gw dgn pasangan ini… sungyeol nya gk ada yc? berharap ada sequel ini lg untuk sungyeol…
    keep writ and hwaiting thor^^

  3. Ahhhh…mantap,awalnya aku benci liat kyuhyun yang tega memutuskan hubungan dan beralih hati ke hanna,eh…ternyata pemikiran aku salah,hanna ternyata sepupunya….

  4. Dasar kyuhyun jail !! Kenapa gak bilang dari awal ! Biar young hee ga salah paham .. Tadi salah penyebutan nama !! Perasaan baca oc cweknya yeon jo ternyata saat ku baca sequelnya aku merasa aneh kok young hee dan ternyata mataku yang salah 😀 !! Mungkin tokoh yeon joo udah melekat dijiwa #cie bahasanya 😀
    Suka Endingnya so sweet mana super romantis di dukung oleh hujan pula 😀

  5. Woah dugaanku salah rupanya
    ternyata yg sebenarnya kayak gitu ya ampun padahal aku udah mau nangis bacanya tapi puas lah sama akhirnya

  6. Hi thor!! i’m new reader here. ceritanya bagus bagus bangetttt aku suka banget sama karya karyamu thor. keep writing thor. god bless you

  7. waktu bca stengah brsa mau kabur aja soal y msih burem -pake bgt- tanda2 klo younghee bkal bsa sma kyu

    ternyataaaa

    trakhir y nempel senyum gaje nih

    Neomu neomuu DaebaK

  8. Seneng endingnya bukan sad kaya di ff awal.

    Pengen liat mereka meca meca an….

    Dateng ke pernikahaan hanaa donghae trus sungyoel yg marah marah ke kyuhyun sesikit ga reatuin gtuuuuu

Tinggalkan komentar